Norwegian Wood

Judul: Norwegian Wood
Penulis: Haruki Murakami
Penerbit: KPG
Dimensi: 14 x 20cm; 554 hlm.
Harga: Rp 75.000

Ketika ia mendengar Norwegian Wood karya Beatles, Toru Watanabe terkenang akan Naoko, gadis cinta pertamanya, yang kebetulan juga kekasih mendiang sahabat karibnya, Kizuki. Serta-merta ia merasa terlempar ke masa-masa kuliah di Tokyo, hampir 20 tahun silam, terhanyut dalam dunia pertemanan yang serba pelik, seks bebas, nafsu-nafsi, dan rasa hampa—hingga ke masa seorang gadis badung, Midori, memasuki kehidupannya, sehingga ia harus memilih antara masa depan dan masa silam.

Pengantar Umum Psikoanalisis

Judul: Pengantar Umum Psikoanalisis
Penulis: Sigmund Freud
Penerbit: Pustaka Pelajar
Dimensi: 14 x 21 cm; xii+708 hkm.
Harga: Rp 110.000

Ini adalah salah satu presentasi keilmuan Freud yang dipaparkan secara lengkap. Sebuah kumpulan kuliah yang ditujukan kepada masyarakat awam tentang teori-teori fundamental dari psikoanalisis modern. Dipaparkan secara sederhana dengan gaya bahasa percakapan yang mudah dicerna. Inilah hasil ringkasan dari penelitian-penelitian yang dikerjakan secara saksama, teliti, dan sungguh-sungguh selama sekian waktu.

Senjakala Berhala dan Anti-Krist

Judul: Senjakala Berhala dan Anti-Krist
Penulis: Friedrich Nietzsche
Penerbit: Narasi
Jumkah hlm.: 234 hlm.
Harga: Rp 85.000

KEHIDUPAN itu sendiri adalah insting untuk bertumbuh, untuk kesinambungan, untuk penumpukan kekuatan, untuk berkuasa: di mana kehendak berkuasa tidak ada, maka datanglah kemunduran.

KESAMAAN bagi mereka yang sama, ketidaksamaan bagi mereka yang tidak sama, itulah suara sejati dari keadilan: dan kelanjutannya, “jangan samakan apa yang tidak sama”.

The Road to Wigan Pier

Judul: The Road to Wigan Pier
Penulis: George Orwell
Penerbit: Meta Book
Dimensi: 13,5 x 20 cm; 258 hlm.
Harga: Rp 67.000

Buku ini menjadi penting karena George Orwell tidak hanya menulis seperti tulisan-tulisannya yang sebelumnya. The Road to Wigan Pier berisi catatan perjalanan yang dikumpulkan tentang kemiskinan, pengangguran, kehidupan para pekerja tambang, sampai pada bentuk pertentangan kelas sosial di Inggris yang pada dasarnya mewakili pertentangan kelas sosial yang terjadi di setiap lapisan masyarakat.

Natisha

Judul: Natisha (Persembahan Terakhir)
Penulis: Khrisna Pabichara
Penerbit: Javanica
Dimensi: 14 x 21 cm; 430 hlm.
Harga: Rp 88.000

Pada Maret 1998, ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, kekacauan terjadi di Sulawesi. Seorang putri bangsawan Makassar bernama Natisha kabur bersama Rangka sehari menjelang pernikahannya dengan Tutu, kekasihnya. Rangka adalah seorang penganut parakang, ilmu kuno yang mampu membuat penganutnya kaya raya, awet muda, serta kebal segala jenis senjata. Akibat guna-guna, Natisha terpikat untuk pergi dari calon suaminya. Demi kesempurnaan ilmunya, Rangka harus mempersembahkan 4 perempuan: 2 pernah melahirkan, 2 masih perawan. Tabiat masing-masing persembahan harus selaras dengan 4 sifat unsur alam sesuai ritual yang dijalaninya: Air, Tanah, Api, Angin. Dan Natisha yang lincah bakal dijadikan persembahan terakhir. Orang-orang yang beralih rupa menjadi binatang, yang menyanyikan kidung-kidung purba, telah menyambut tetes-tetes darah perawan Natisha!

Hateship Friendship Courtship Loveship Marriage

Judul: Hateship Loveship Courtship Loveship Marriage
Penulis: Alice Munro
Penerbit: Bentang Pustaka
Dimensi: 14 x21 cm; 460 hlm.
Harga: Rp 89.000

Dalam kumpulan ceritanya kali ini, Alice Munro mencapai level baru dalam kepenulisannya. Munro berhasil menciptakan narasi yang berputar dan berliku serupa kenangan; menyulap karakter-karakternya menjadi lebih tajam dan kontradiktif sebagaimana orang-orang yang benar-benar ada di sekitar kita.

Mati Ketawa Cara Slavoj Zizek

Judul: Mati Ketawa Cara Slavoj Zizek
Penulis: Audun Mortensen (ed.)
Penerbit: Marjin Kiri
Dimensi: 14 x 20,3 cm; vi+130 hlm.
Harga: Rp 49.000

“Filsuf paling berbahaya di dunia Barat.” The New Republic

“Pengusung psikoanalisa paling brilian, dan tentunya teori budaya secara umum, yang muncul di Eropa dalam beberapa dekade ini.”  London Review of Books

“Zizeka akan menghibur dan membuatmu  tersinggung, tapi tak pernah membosankan.” The Stranger

Kisah-Kisah Penculikan

Judul: Kisah-Kisah Penculikan
Penulis: Gabriel Garcia Marquez
Penerbit: Circa
Jumlah hlm.: 440 hlm. ++
Harga: Rp 100.000 Rp 90.000

Upaya perdana Circa adalah Marquez. Peraih Nobel Sastra 1982 sekaligus penulis besar dunia yang dikenang lewat karya ikonik; Seratus Tahun Kesunyian.

Namun yang tak boleh dilupa, karya-karya jurnalistik Marquez pun mewarnai literasi dunia. News of kidnaping; kisah-kisah Penculikan merupakan karya nonfiksi Marquez yang menggemparkan tentang penculikan sepuluh orang Kolombia terkenal, terutama jurnalis dan politisi, pada 1990an awal yang kemudian dijadikan sandra oleh kartel narkoba Medellin. Mula-mula Marquez sebenarnya hanya ingin menceritakan kisah sekitar penculikan Maruja, tapi dia merasa bahwa tak mungkin memisahkan penculikan itu dari penculikan-penculikan lainnya yang terjadi pada saat yang bersamaan. Dikerjakan dalam waktu tiga tahun—Marquez menyebutnya sebagai tugas yang paling sedih dan sulit—buku ini menjadi testimoni yang menyingkap dengan detail peristiwa-peristiwa absurd yang juga komis, sarat intrik, teror dan kengerian yang membayang tak putus-putus, dengan akhir yang dramatis.-

Rumah Jagal Lima

Judul: Rumah Jagal Lima
Penulis: Kurt Vonnegut
Penerbit: KJ
Dimensi: 12 x 19 cm
Harga: Rp 58.000

Kurt Vonnegut, Jr. meninggal dunia pada November 2007, menurut orang Bumi, tentu saja. Menurut warga planet Tralfamadore dia lahir, dan selalu lahir, akan terus lahir pada 11 November 1992. Pada tanggal yang sama dirayakan, sejak 1954, Hari Veteran yang merupakan kelanjutan dari perayaan penandatanganan Gencatan Senjata Perang Dunia Pertama. Pada tahun 1943, dia meninggalkan Universitas Cornell dan mendaftarkan diri menjadi tentara selama Perang Dunia Kedua. Saat bertugas sebagai petugas infanteri, dia ditawan pasukan Jerman dalam pertempuran Bulge yang terkenal itu. Ketika Dresden dibombardir habis-habisan oleh pesawat sekutu, Vonnegut ada di sana sebagai tawanan perang. Dari sanalah kisah anti-perang yang tidak merengek-rengek menuntut dunia bebas dari perang ini bermula. Begitulah.